Angkringan

Saat ini Javiro dan Adira sudah sampai di angkringan yang tidak jauh dari rumah Adira. Adira sangat senang karena akan bertemu Jinan, tapi dia juga gugup.

Adira merutuki dirinya dalam hati, kenapa dia harus datang ke sini hanya untuk melihat Jinan. Memang sangat bodoh.

Lu mau diem di sini aja atau masuk ke dalam?” tanya Javiro.

Ya, masuk dong. Masa gue diem di sini,” balas Adira.

Inget perjanjian lu tadi, bayarin gue,” kata Javiro. Adira hanya mengangguk.

Lalu keduanya masuk ke dalam angkringan. Tempatnya ini seperti rumah makan pada umumnya. Hanya saja menu yang ada di sini itu makanan yang ada di angkringan.

Adira melihat ke kanan-kiri, mencari-cari dimana Jinan dan teman-temannya duduk. Hingga matanya tidak sengaja melihat Jinan dan teman-temannya duduk di bagian pojok. Adira tersenyum melihat Jinan yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Lu mau apaan?” tanya Javiro.

Apa, ya ... Nasi goreng aja deh, gue males makan nasi kucing. Gak kenyang. Minumnya es jeruk,” ucap Adira.

Oke, gue pesen dulu.” Javiro pergi ke kasir untuk memesan makanannya.

Tidak lama kemudian, Javiro kembali dan duduk di depan Adira. Mereka berdua duduk tak jauh dari tempat Jinan dan teman-temannya.

Jav!

Javiro menoleh, mendapati Mahes yang memanggil namanya. Javiro melambaikan tangannya dan menghampiri Mahes. Sedangkan Adira mengikuti dari belakang.

Wadaw, sama siapa lo?” tanya Javas.

Adira, temen gue,” jawab Javiro.

Adira tersenyum, “halo, gue Adira.

Jadi juga lu ke sini, kirain gak jadi,” ucap Mahes pada Adira. Adira mendelik pada Mahes.

Mau gabung di sini aja?” tawar Ajun.

Sebelum Javiro menjawabnya, Adira sudah memegang kaos Javiro dan berbisik padanya.

Jangan dong, kita pisah duduk aja. Gue malu,” ucap Adira dengan suara bisik-bisik.

Hahaha, engga deh. Takutnya temen gue gak nyaman gara-gara banyak cowok,” balas Javiro.

Oh, ya udah. Selamat makan deh, ya. Kapan-kapan main bareng,” ucap Jinan yang sedari tadi hanya diam.

Yoi, gue ke sana dulu, ya.” Javiro melakukan tos dengan teman-teman Mahes.

Saat akan kembali ke meja tadi, Adira dan Jinan tidak sengaja saling bertatapan. Keduanya langsung memutuskan kontak mata.

Jinan terdiam karena terpesona dengan kecantikan Adira. Menurutnya, Adira itu gadis yang cantik.

Kalau Adira, jangan di tanya. Jantungnya udah berdetak tidak karuan setelah tidak sengaja bertatapan dengan Jinan.