I fall in love with you, Killa.

Now played Terlukis Indah – Rizky Febian.

Sekarang sudah pukul 8 malam. Killa bingung, kenapa Aksara datang ke rumahnya malam-malam begini. Dengan ragu-ragu, Killa keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Dengan perlahan ia membuka pintu rumahnya. Ternyata benar. Aksara ada di rumahnya. Laki-laki itu memunggunginya. Killa mendekati Aksara dengan perlahan. Aksara membalikkan badannya ketika merasa ada seseorang di belakangnya.

Aksara tersenyum, membuat Killa ikut tersenyum. Sebelumnya Killa tidak pernah melihat senyuman Aksara seperti baru saja. Biasanya laki-laki itu hanya tersenyum tipis. Tapi sekarang, laki-laki itu tersenyum lebar. Entah apa yang terjadi pada Aksara. Killa pun tidak tau.

“Kamu ngapain malem-malem ke sini?” tanya Killa.

“Mau ketemu pacarku,” jawab Aksara.

“Kalau buat berantem lagi, mending kamu pulang aja. Aku gak mau berantem, aku capek,” ucap Killa sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.

Aksara menatap Killa dengan tatapan sendunya. Ia tau betul perasaan gadis itu selama ini. Ia juga merasa bersalah pada gadis di depannya. Sekarang ia sudah yakin. Ia sudah yakin pada hatinya dan juga pada dirinya.

“Killa, aku minta maaf buat semuanya. Maaf udah bikin kamu capek, bikin kamu galau terus, bikin kamu nunggu selama ini.” Aksara mengambil tangan Killa untuk di genggamnya.

“Selama ini aku belum yakin sama perasaan aku, tapi aku juga berusaha buat meyakinkan perasaan aku. Aku waktu itu bener-bener bingung, Killa. Aku gak tau perasaan aku ke kamu itu sebenarnya kayak gimana.”

“Terus kenapa kamu nerima aku jadi pacar kamu?” tanya Killa.

Aksara terdiam.

“Kesannya aku kayak cewek murahan yang berani nembak kamu buat pacar aku, tapi kamu gak suka balik ke aku. Kenapa kamu gak nolak, Aksara? Kenapa?” Killa menatap Aksara dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Suaranya serak karena menahan tangis.

“Killa, aku minta maaf. Aku minta maaf sama kamu,” ucap Aksara. “Aku tau aku salah karena udah nerima kamu sebagai pacar aku dengan perasaan aku yang gak sama kayak perasaan kamu.”

“Tapi perlahan-lahan aku sadar, Kil. Kamu baik, kamu cantik, kamu pantas dapetin yang lebih baik dari aku.”

“Tapi rasanya aku gak rela buat putusin kamu gitu aja. Iya, aku egois.”

Killa sudah menangis. Ia tidak sanggup menatap Aksara. Hatinya teriris mendengar perkataan Aksara. Ia ingin marah, ia kecewa. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Killa hanya bisa terdiam.

“Killa, aku sadar. Aku suka kamu. Aku cinta sama kamu.”

I'm in love with you, Killa.

“Aksara?” panggil Killa lirih.

Gadis itu menatap Aksara dengan tatapan tidak percayanya. Aksara tersenyum padanya, ia mengusap pipi Killa dengan lembut. Killa bisa merasakan kalau Aksara tulus. Keduanya saling bertatapan selama beberapa saat.

“Sa, aku–”

“Maaf ya, Killa. Maaf aku terlambat. Maaf udah bikin kamu nunggu lama. Sekarang aku bener-bener cinta sama kamu, aku gak mau lepasin kamu, Kil.” Aksara memeluk gadis itu dengan erat. Killa tersenyum di sela-sela pelukan mereka. Aksara juga sama. Keduanya merasakan bahagia yang sesungguhnya. Rasa bahagia yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

“Killa, pada akhirnya aku jatuh cinta sama kamu.”