I'm here

Semuanya sudah pasrah karena tidak segera menemukan Kailee. Kalilo sudah hampir menangis karena ini sudah hampir pukul 2 pagi, tapi, mereka belum menemukan Kailee. Kalilo sempat menolak untuk kembali ke tempat perkemahan karena tidak menemukan Kailee, ia tetap lanjut berjalan untuk mencari Kailee. Ia tidak bisa membiarkan Kailee sendirian. Hingga akhirnya ia melihat baju yang mirip dengan pakaian Kailee kemarin, ia langsung berteriak memanggil orang-orang dan berjalan ke arah tempat yang dilihatnya.

Dilihatnya Kailee yang tertidur atau mungkin pingsan di dekat pohon. Kalilo langsung berjongkok, tangisannya langsung pecah melihat baju Kailee yang kotor dan terdapat beberapa luka. Kalilo menepuk pelan pipi Kailee. Kailee mengerjapkan matanya, ia langsung menangis dan memeluk Kalilo dengan erat. Tubuhnya kembali bergetar. Kalilo memeluk Kailee dengan erat dan menenangkannya.

I'm here, kak. Jangan nangis lagi. Kamu udah sama aku lagi,” bisik Kalilo.

“Ilo, aku takut. Aku mau pulang ....,” ucap Kailee disela-sela isak tangisnya.

Sshhh, aku di sini. Nanti kita pulang,” ucap Kalilo.

“Tolong bantu Kailee berdiri atau gendong saja, kita kembali ke tempat perkemahan.”

Kalilo menggendong Kailee yang masih menangis. Adira, Ella, dan Sachi mengikutinya dari belakang. Mereka juga khawatir ketika melihat kondisi Kailee yang jauh dari kata baik-baik saja.


“Kai, lo panas?! Tubuh lo panas,” seru Sachi ketika mereka sudah di tenda.

Kailee hanya diam, kepalanya terasa pusing sejak tadi. Ia tidak bisa berkata-kata.

“Lo bawa obat, gak?” tanya Ella yang dibalas gelengan oleh Kailee.

“Kak, kamu sakit? Bentar, aku bilang ke gurunya dulu,” ucap Kalilo.

Kalilo sangat marah kali ini. Dia benar-benar marah karena Rael sudah membuat Kailee seperti ini. Andai saja Rael bukan perempuan, ia akan memukulnya karena sudah membuat kekasihnya sakit dan terluka. Sampai kapanpun Kalilo tidak akan memaafkan Rael, entah Rael berlutut padanya atau memohon-mohon, ia tetap tidak akan memaafkannya.

Karena keadaan Kailee yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan di pagi nanti, akhirnya guru-guru memanggil keluarga Kailee untuk menjemput gadis itu ke rumah sakit. Kailee harus dirawat karena gadis itu malah demam. Kalilo juga ikut pulang karena ia tidak mau bergabung lagi dengan acara perkemahan ini. Ia memilih untuk menemani Kailee sampai pulih daripada harus berada di perkemahan dengan keadaan khawatir akan kondisi Kailee.

“Kak, aku di sini. Bentar lagi kita sampai di rumah sakit, jangan takut,” bisik Kalilo.

Raiel dan Jericho selaku kakak Kailee menjemput adiknya. Mereka langsung bergegas ketika mendapat kabar buruk tentang adiknya. Apalagi tahu siapa pelaku yang membuat adiknya seperti ini. Mereka langsung marah dan membawa Kailee ke rumah sakit. Adiknya tidak pantas diperlakukan seperti ini.