It's all just a dream

Kailee terbangun dari tidurnya dengan badan yang pegal-pegal karena ia ketiduran di meja belajarnya. Jericho membangunkannya dengan tidak santainya, membuat badannya hampir limbung dari kursinya. Kailee mengerjapkan matanya, kemudian gadis itu mendengus melihat Jericho yang menyengir di sampingnya.

“Santai aja, sih!” seru Kailee.

Jericho menyengir, “Lu belajar buat ujian sampai ketiduran di meja belajar. Noh, HP lu udah gua cas soalnya baterainya habis.”

Kailee mengerutkan keningnya, “Hah? Ujian apa?”

“Ujian sekolah, lah? Kan dua bulan lagi lu bakalan ujian. Lu tuh udah kelas dua belas,” balas Jericho.

“Bercanda ya lo?! Gue masih kelas sebelas, anjir!”

“Hah? Ngigo kali lu. Jelas-jelas lu udah kelas dua belas, anjir. Liat aja buku sekolah lu,” ujar Jericho.

Kailee sontak melihat buku-bukunya. Benar saja bukunya tertulis kelas dua belas, bukan kelas sebelas. Kailee merasakan detak jantungnya berpacu dengan cepat.

Gak mungkin, kan, ini cuma mimpi doang? Mimpi gue sepanjang itu?” batin Kailee.

“Udah percaya lu?” tanya Jericho.

“Sumpah, ya, gue tuh mimpi masih kelas sebelas. Dan gue ada trauma karena ada kejadian mengerikan di sekolah. Gue hampir aja kena pisaunya Rael. Rael pindah ke London, kan?” jelas Kailee menggebu-gebu.

Jericho terperangah, ia mendudukkan Kailee di kasur. “Sadar, bego! Itu cuma mimpi doang. Trauma sama kejadian apaan? Selama ini gak ada kejadian apa-apa, anjir. Gak usah halu! Rael juga siapa, anjir? Lu bangun tidur jadi aneh dah.”

“Apaan, sih? Masa lu gak kenal Rael? Rael tuh sepupu kita, dia anaknya tante Anne,” ucap Kailee.

“Hah?! Makin menjadi-jadi halunya, ya Tuhan. Tante Anne baru nikah beberapa bulan yang lalu. Gila aja udah punya anak seumuran lu?!”

“Tapi, emang bener, kok! Dia seumuran sama gue. Dia juga pindah ke London sama tante Anne, dan tante Anne juga cerai sama suaminya!”

“Udah ah, mending lu mandi aja sana!”

“Tapi, Kak—”

Ceklek

“Ada apaan ribut-ribut?” tanya Raiel di ambang pintu.

Jericho menunjuk Kailee, “Adek lo, nih, bangun-bangun udah halu aja. Katanya kita punya sepupu namanya Rael, katanya dia anaknya tante Anne dan pindah ke London karena ada kejadian mengerikan. Aneh-aneh aja adek lu, Bang.”

“Ish, nyebelin lo! Padahal itu beneran,” decak Kailee.

Raiel menghela napasnya, “Itu mimpi doang, Dek. Mending lo mandi sana, terus turun ke bawah buat sarapan. Ini udah jam sepuluh, lu baru bangun, ck.”

“Ya udah, gue mandi dulu. Badan gue pegel. Sana lo semua keluar dari kamar gue,” ucap Kailee.

“Gila lu,” sungut Jericho kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar sang adik.

Raiel hanya menggeleng melihat kelakuan keduanya. Sudah sering melihat adik-adiknya bertengkar karena masalah sepele. Kadang kepalanya sampai mau pecah mendengar perdebatan keduanya.

“Aneh banget dah,” gumam Kailee sebelum masuk ke dalam kamar mandi.