Jinan jahil.

Jinan terkekeh, ia menghampiri kekasihnya yang ada di depannya. Jinan memeluk Adira dan mengusap pipi gadis itu. Adira masih menangis di pelukan Jinan. Gadis itu menangis karena merasa bersalah dengan bercandaannya, ia merasa kalau bercandanya kelewatan. Meski tadi Jinan bilang kalau dirinya juga bercanda saja.

Sssttt, jangan nangis dong. Aku cuma bercanda aja tadi,” ucap Jinan menenangkan.

Adira mengangguk. Wajahnya memerah dan hidungnya juga memerah, membuat Jinan menahan gemas pada dirinya. Jinan merapihkan rambut Adira, ia mengusap pipi Adira dengan lembut. Jinan tersenyum.

Mau pulang? Udah selesai kan makannya?” tanya Jinan.

Maaf,” lirih Adira.

Gapapa, Adiraaa. Aku tadi juga cuma bercanda aja. Gak usah minta maaf, atau nanti aku marah?” ucap Jinan.

Kamu ngeselin, sih! Kenapa jahilin balik, hiks, kan aku takut,” kata Adira. Ia kembali menangis, membuat Jinan kelabakan.

E-eh, takut kenapa? Jangan nangis lagi dong, cup cup cup.” Jinan berusaha untuk menenangkan Adira.

Takut kamu marah,” balas Adira.

Jinan terkekeh, “aku tau kalau kamu cuma bercanda. Makanya aku gak marah. Udah ya, jangan nangis lagi. Kita pulang, yuk?” Adira mengangguk. Keduanya pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobil Jinan.

Di dalam mobil, keduanya hanya diam. Jinan menggenggam erat tangan Adira. Adira masih tidak mau berbicara, padahal Jinan mengajaknya mengobrol.

Ngomong dong, Raaa. Jangan diem aja,” bujuk Jinan. Adira tetap diam.

Hmmm, main tebak-tebakan aja deh. Mau, gak?” tanya Jinan, ia melirik Adira. Ia melihat Adira yang mengangguk, Jinan tersenyum.

Kamu tau gak siapa presenter yang serba bisa?” tanya Jinan.

Adira mengerutkan keningnya, “semuanya juga bisa kali, Ji?

Yang ini beda, Ra. Dia selalu siap, tau gak siapa orangnya?” ucap Jinan. Adira menggeleng pertanda ia tidak tau.

Najwa siap,” kata Jinan.

Adira tertawa, “apaan kok Najwa siap?” tanyanya.

Soalnya dia kalau di suruh pasti jawabnya, ‘siap!’” ujar Jinan, ia terkekeh.

Gak jelassss,” kata Adira. Ia terkekeh karena tebak-tebakan Jinan yang sedikit lucu untuknya.

Emmmm, apalagi yaaa.” Jinan melakukan pose berfikir.

Apa hayoo?” tanya Adira.

Ikan apa yang suka gombal?” tanya Jinan.

Ikan mana bisa ngegombal,” kata Adira.

Adaaa, ikan stop loving you!” seru Jinan, ia tertawa. Membuat Adira ikut tertawa.

Jinan tersenyum melihat Adira yang tertawa karena tebak-tebakannya. Ia bersyukur karena mood Adira perlahan sudah membaik.

Itu mah kamu yang suka gombal!

Aku gak suka gombal, Ra.

Tapi kamu setiap hari suka gombalin aku.

Oh, yaa?

Iyaa!

Itu artinya aku cinta sama kamu.

Mana ada orang ngegombal itu artinya aku cinta kamu?

Aku juga cinta kamu, Adira. Haha.

Dasar gak jelas!

Keduanya tergelak karena obrolan yang sangat random antara keduanya. Adira tertawa sampai ia menangis, Jinan tertawa meski ia harus fokus menyetir. Adira tersenyum, Jinan berhasil membuat moodnya membaik. Adira selalu suka cara Jinan yang selalu bisa membuatnya tertawa. He is the man who makes her happy.