Just me and you
Nathan memberhentikan mobilnya di salah satu restoran. Ia turun dari mobil dan berlari kecil memutari mobilnya dan berhenti di depan pintu samping kemudi, ia membukakan pintu untuk Anora. Anora yang diperlakukan demikian pun merasa salah tingkah. Nathan tersenyum, ia menggandeng Anora masuk ke dalam restoran.
Di dalam restoran yang nuansanya sangat romantis, dengan orang-orang yang berada di panggung kecil yang ada di sana sedang memainkan alat musik. Anora suka suasana seperti ini. Membuat hatinya tenang dan membuat dirinya seperti berada di sebuah novel.
“Suka, gak?” tanya Nathan ketika mereka berdua sudah duduk di salah satu meja yang dekat dengan panggung.
Anora mengangguk, “Suka banget! Kamu ngapain ngajak aku ke sini?”
“Brunch with you, sama ada hal lain yang spesial buat kamu nanti,” balas Nathan.
Anora mengerutkan keningnya ketika mendengar penuturan Nathan, “Hal spesial apa?” tanyanya penasaran.
“You will know later,” ucap Nathan sambil tersenyum miring. Anora mendengus, Nathan tertawa melihatnya. “Pilih makanan yang kamu mau, oke? Bebas, apa aja.” Anora menganggukkan kepalanya.
Setelah memesan beberapa menu untuk brunch keduanya, mereka menunggu sambil mengobrol banyak hal. Sampai akhirnya pesanan mereka sudah datang, keduanya segera menghabiskan makanannya. Tidak butuh waktu lama untuk mereka berdua menghabiskan makanan. Sekarang keduanya sedang berdiam diri sambil menikmati alunan musik yang berada di sana.
Nathan berdehem membuat Anora mengalihkan pandangannya, Nathan mendekatkan dirinya pada Anora. Laki-laki itu merasa gugup karena sebentar lagi hal spesial yang tadi ia katakan akan segera ia tunjukkan.
“I will show you that special thing, I hope you like it. And I hope this makes you memorable,” ucap Nathan dan beranjak dari duduknya.
“Are you going to sing up there?” tanya Anora, matanya melirik ke panggung kecil di depan mereka.
Nathan mengangguk, “You wait here and watch me sing.” Kemudian ia pergi menghampiri pelayan, meminta izin untuk bernyanyi di atas panggung sana selama beberapa menit ke depan. Setelah berbincang-bincang, Nathan segera pergi ke panggung.
Laki-laki itu tersenyum ke arah Anora yang memperhatikannya. Meski dia merasa gugup, Nathan berusaha untuk meminimalisir detak jantungnya agar tidak berdetak dengan kencang.
“Hello Ma'am, Sir. Sorry for interrupting your time. I'm here to sing a song, especially for the girl sitting up front,” ucap Nathan. “I hope you all enjoy it, thank you.” Semua orang yang berada di sana bertepuk tangan, termasuk Anora. Gadis itu menahan dirinya untuk tidak berteriak.
Suara alunan musik mulai terdengar, Nathan memegang mic yang berada di depannya. Pandangannya menatap lurus ke Anora. Keduanya saling berpandangan dengan debaran jantung yang menggelora. Lampu yang tadinya terang menjadi redup dan hanya menyinari Nathan yang berada di atas panggung. Hingga akhirnya Nathan mulai bernyanyi.
Since I've known you babe You brought a light for me But taste of your sincerity Build me a world to believe
Hati Anora menghangat mendengar suara Nathan yang selalu enak didengar. Lagu ini adalah lagu kesukaan Nathan. Laki-laki itu selalu memutar lagu ini ketika mereka sedang bersama. Anora tidak pernah lupa lirik setiap lirik yang ada di lagu ini. Gadis itu bahkan hafal betul lirik lagunya karena Nathan selalu memutarnya berkali-kali setiap mereka bertemu.
But still there's a doubt In you for loving me Though deep down inside You'll see what's in me
Lirik ini yang selalu Anora ingat, ia tersenyum ketika Nathan menyanyikan bagian ini. Gadis itu juga ikut bernyanyi tanpa suara.
Hingga akhirnya lirik yang selalu Nathan lafalkan setiap malam di kamarnya pun datang, Nathan menyanyikannya sambil menatap Anora dengan senyuman di wajahnya.
Be my lady Be the one And good things will come To our hearts You're my lady You're my one Give me a chance to show you love
Nathan menyanyikan lagu itu sampai akhir. Semuanya bertepuk tangan ketika Nathan menyelesaikan lagu yang ia nyanyikan. Ia membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Oh, belum selesai sampai di sana, Nathan kembali bersuara.
“It's not over yet, I want to say something to someone I really love.”
“The days that I spend with you feel real and beautiful, I love my days that are always with you. Even when I see your smile one day, I feel my world is only for you. Some of the moments that we did together, are stored neatly in my memory. Even the feelings that are growing every day, make me confused. I always think, do I deserve you? Do I deserve to be the only one for you? Do I deserve a girl like you?”
“You're the only one who makes me happy besides my parents and my friends. Hey, after all this, have you fallen in love with me? Since I'm so in love with you, I think this is the right time.”
“Anora, the prettiest girl after Mama, how do you feel about me? Did I manage to make you fall in love? That song was for you. So, do you want to be my lady? Be the only one? I promise I will make you feel the beauty of love and feel more happiness than this. Would you?”
Anora sangat terkejut. Jantungnya tambah berdetak dengan kencang. Semua orang bersorak, bersiul, dan bertepuk tangan. Nathan turun dari panggung dan menghampiri Anora yang masih terdiam. Gadis itu masih memproses semuanya.
“Hey, what's your answer?” tanya Nathan, ia menggenggam tangan Anora dengan lembut. Jarinya mengusap punggung tangan Anora, tak lupa dengan senyuman di wajahnya.
“You made me fall in love when we first met. So, my answer is yes, Nath,” balas Anora sambil tersenyum.
Nathan bersorak, “She said yes!” teriaknya yang membuat semua orang bersorak senang dan bertepuk tangan.
“Thank you, Ra. I promise I won't break your heart, I will make you happy and feel loved,” ucap Nathan.
Anora tersenyum mendengarnya. Nathan menarik Anora ke dalam pelukannya, Anora membalas pelukan Nathan dengan erat. Hari ini adalah hari paling bahagia dan berkesan untuk keduanya. Hari yang tidak akan pernah mereka lupakan.