Kantin
Setelah memutuskan untuk pergi ke kantin, satelite zone pergi ke kantin bersama-sama. Tentunya di traktir oleh Carlo, si anak kaya raya. Yang lainnya juga termasuk anak kaya raya kok, cuma Carlo itu di level paling atas.
Orel dan teman-temannya memilih tempat duduk yang biasa mereka tempati, di ujung. Karena tempatnya nyaman dan tidak terlalu ramai.
Tempat itu selalu kosong karena mereka semua tau kalau itu adalah tempat milik satelite zone. Padahal Orel dan teman-temannya tidak mempermasalahkan siapapun yang ingin duduk di sana. Toh, bangku itu milik sekolah.
“Kalian mau pesen apa? Biar gue bayarin,” kata Carlo.
“Gue bakso sama es jeruk,” ucap Orel.
“Gue samaan kayak Orel aja,” sahut Caca.
Carlo menatap Jie, “lo mau apa?”
“Gue nasi goreng sama es teh aja deh,” ucap Jielo.
Carlo mengangguk lalu pergi untuk memesan makanan mereka berempat. Sisanya menunggu di meja sambil berbincang-bincang.
“Eh, tadi lo liat gak si kak Haikal di hukum?” tanya Caca.
Jielo dan Orel serempak menggeleng, karena mereka tidak melihat Haikal yang sedang di hukum.
“Kenapa kok di hukum” tanya Orel.
“Gara-gara telat, terus di hukum bersihin lapangan sama kak Rajen,” jelas Caca.
“EH! Kan ini jamkos, kak Rajen ada dimana, ya?” tanya Orel sambil melihat ke sekitar kantin.
“Palingan bentar lagi ke sini,” sahut Jielo.