Life partner.

cw // kiss

“Pengantin wanita silakan masuk dan berdiri di samping pengantin pria.”

Suasana yang tadinya hening langsung ricuh oleh tepuk tangan para tamu yang datang ketika pengantin wanita mulai menunjukkan dirinya dan berjalan ke arah pengantin pria. Killa dengan gaun pengantin berwarna putih yang sangat cocok untuk dirinya, dengan rambut yang ditata seapik mungkin.

Aksara mengepalkan tangannya yang berada di samping tubuhnya karena merasa luar biasa gugup. Apalagi ketika melihat Killa yang perlahan mulai mendekat ke arahnya. Cantiknya, gadisnya, wanitanya, yang sekarang resmi menjadi isterinya. Aksara tersenyum ketika melihat wajah Killa yang sangat cantik.

Cantik banget, ya Tuhan,” batinnya.

“Pengantin pria silakan membantu pengantin wanita untuk berdiri di sampingnya.”

Maka dengan insting hatinya, Aksara mengulurkan tangannya dan disambut oleh Killa. Keduanya berdiri bersampingan di atas panggung kecil di sana. Para tamu yang datang langsung bertepuk tangan dengan hebohnya, terutama teman-teman Aksara.

“Untuk pengantin pria, silakan mencium pengantin wanita karena sekarang kalian sudah sah.”

Keduanya kini berhadapan. Killa menunduk malu, padahal Aksara sering melakukannya padanya. Aksara mulai mendekatkan wajahnya ke wajah wanita di hadapannya. Tangannya meraih dagu sang wanita untuk diangkat dan menatapnya. Kedua pasang netra mereka saling bertatapan. Aksara perlahan mendekatkan wajahnya dan Killa memejamkan matanya. Bibir keduanya saling beradu, hanya sebentar tapi terasa sangat memabukkan.

Tepuk tangan kembali terdengar ketika Aksara menjauhkan dirinya dari Killa. Laki-laki itu tersenyum, mengusap bibir Killa dengan ibu jarinya. Acara pernikahan sudah selesai. Hanya tersisa foto bersama dengan kerabat dan acara makan-makan.