Obrolan sore ini
Sudah cukup lama mereka berdua keliling kota, keduanya pun merasa lapar. Asahi menjalankan motornya menuju McD terdekat. Karena Arina ingin makan di sana.
Asahi memesan menu seperti biasanya. Sedangkan Arina menunggu di tempat duduk paling pojok dekat jendela. Karena mereka berdua tidak suka keramaian.
Asahi kembali dengan nampan di tangannya, Arina tersenyum lebar melihatnya. Perutnya sudah keroncongan, tidak sabar untuk memakan ayam yang baunya sangat khas.
Mereka makan dengan sesekali berbincang. Membicarakan banyak hal, terkecuali tentang menghilangnya Arina seminggu yang lalu. Asahi tidak menyinggung tentang hal itu. Karena yang ia tau adalah Arina pergi ke rumah neneknya dan hpnya di sita oleh kakaknya.
“Kamu udah mulai kuliah lagi?” tanya Asahi.
Arina mengangguk, “iya, aku udah ketinggalan banyak materi. Harus nyatet banyakk.”
Asahi terkekeh, “lagian pergi ke rumah nenek kok lama banget.” Arina hanya tersenyum mendengarnya.
“Arina, may i ask you something?” tanya Asahi. Arina hanya mengangguk.
“Kamu keliatan pucet, keliatan kurusan juga. Kamu gapapa, kan?” tanya Asahi. Membuat Arina seketika terdiam, cukup terkejut dengan pertanyaan Asahi.
“Jaehyuk sama Mashiho juga bilang kalau kamu pucet dan kurusan gitu,” ucap Asahi. “Is everything okay?”
Arina tersenyum, “aku baik-baik aja, kak. Everything is alright, ga usah khawatir.”
“Terus kenapa kamu jadi kurusan gini? Kamu diet?” Asahi memicingkan matanya.
Arina menggeleng pelan, “ngga, aku ga diet. Aku gapapa kok, beneran deh.”
Asahi menghela nafasnya, “kamu bilang gapapa, tapi aku tetep khawatir sama kamu.”
“Everything is fine, I am fine. I'm not ready to tell everything,” ucap Arina lalu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Asahi.
Gadis itu pergi keluar terlebih dahulu, meninggalkan Asahi yang termenung dengan ucapan Arina baru saja. Apa yang akan di ceritakan oleh Arina? Apa yang belum Asahi ketahui tentang gadis itu?
“I hope it's not a bad story, Arina,” gumam Asahi lalu menyusul Arina.