You’ve been on my mind.

Kini keduanya sedang menikmati pemandangan dari lantai dua di salah satu caffe yang mereka kunjungi. Dengan segelas coffe latte dan matcha latte yang mereka pesan. Keduanya saling menggenggam tangan satu sama lain. Rajendra memainkan jari-jari Orel yang di genggamnya. Orel hanya tersenyum melihatnya.

3 hari gak ketemu, kamu ngapain aja?” tanya Rajendra tanpa menatap Orel, ia masih fokus pada jari-jari Orel yang ia mainkan.

Emmm, ngelukis sama kak Manu, main sama temen-temen, baca novel, nonton film. Banyak deh yang aku lakuin,” jawab Orel.

Rajendra mendongakkan kepalanya untuk menatap Orel, ia menumpukan kepalanya pada tangannya yang bertumpu pada meja.

Terusss, kamu mikirin aku gak?” tanya Rajendra.

Orel mengernyitkan keningnya sesaat lalu tertawa, ”setiap hari aku juga mikirin kamu tau! Kajen kan selalu bikin aku mikirin Kajen.

Rajendra terkekeh, “mikirin apa emangnya?” godanya dengan tatapan jahil andalannya.

Orel mendengus, “cuma mikirin kenapa Kajen bisa ganteng banget, mikirin Kajen udah makan apa belum, Kajen lagi ngapain, Kajen udah– kamu ngapain liatin aku?!

Gapapa, kamu gemes banget kalau lagi ngomong.

Kajen gak usah gombal!

Aku gak gombal, Orel. Btw, kalau kamu mikirin aku terus, aku juga mikirin kamu, loh.

Kajen mikirin aku? Masa, sih?

Iya dong, aku selalu mikirin kamu. Kamu gak percaya?

Orel menggeleng pelan sebagai jawaban.

Rajendra tersenyum, “you’ve been on my mind. Makanya aku selalu mikirin kamu, kapanpun, dimanapun.

Orel membuang mukanya ke arah lain. Gadis itu sedang salah tingkah. Rajendra tertawa karena melihat Orel yang sedang salah tingkah itu baginya sangat menggemaskan. Rajendra mencubit pelan pipi Orel dengan gemas. Ia tersenyum melihat wajah kesal Orel, lalu ia mengacak rambut Orel dengan gemas.

Cie salting.

Kajen diem!

Aku gak mau diem, soalnya kamu gemes banget.

Kajeeennnn.

Iyaaaa?

Nyebelin ah! Malesin.

Rajendra tertawa, ia berpindah duduk di dekat Orel lalu memeluk gadis itu dengan erat. Orel menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih, ia balas memeluk Rajendra dengan tak kalah eratnya. Rajendra mengusap rambut dan punggung Orel. Menciumi rambut Orel yang memiliki aroma yang sangat memabukkan untuknya.

Kangen banget. I really miss you,” lirih Rajendra. Orel tersenyum di dalam pelukan Rajendra, ia mengusap rambut laki-laki itu dengan lembut.

You did well, kak. I am proud of you,” bisik Orel.